Narasumber : Elang
Gumilang,
Buku
: Rangkuman Bahasa Inggris
untuk SMA.
Penerbit :
Gagasmedia
Buku tersebut
disusunnya sendiri, tidak secara tim. Selain penulis buku Rangkuman Bahasa Inggris untuk SMA, Elang Gumilang juga merupakan
pengajar bahasa Inggris di beberapa tempat, salah satunya di SMAN 1 Diponegoro,
Sunan Giri.
Buku Rangkuman Bahasa Inggris untuk SMA
merupakan buku penunjang pelajaran bahasa Inggris di sekolah, ditulis dengan
tujuan menunjang dan melengkapi materi pelajaran bahasa Inggris SMA. Buku
tersebut terbit pada tahun 2010 dengan tebal buku ± 1 cm dan memiliki sekitar
150 halaman. Buku tersebut memakai kertas yang berukuran A5 dengan jenis kertas
book paper, kertas yang biasa
digunakan untuk novel. Buku Rangkuman
Bahasa Inggris untuk SMA disajikan menjadi tiga bagian. Bagian pertama
berisi materi-materi pelajaran yang berkaitan dengan ekspresi atau ungkapan
yang dipakai atau di[elajari oleh siswa SMA, mulai dari kelas satu sampai kelas
tiga, disertai dengan contoh-contoh dialog juga. Bagian kedua adalah tata
bahasa Inggris atau grammar. Bagian
ketiga adalah reading dan penjabaran
mengenai jenis-jenis teks beserta contohnya. Buku tersebut juga dilengkapi
dengan latihan-latihan untuk menguji pemahaman siswa akan materi pelajaran di
setiap bahasannya. Bahasa yang digunakan adalah bahasa formal, sama halnya
dengan buku ajar lainnya namun bersifat lebih menyapa pembaca, lebih merangkul
anak-anak sehingga lebih “nyambung” dengan mereka, contohnya “Apakah kamu
tahu…?”, “Ekspresi apa yang kamu gunakan…”.
Buku Rangkuman Bahasa Inggris SMA ditulis
selama setahun, dari tahun 2009 hingga 2020. Sasaran buku tersebut adalah
siswa/I SMA, namun ada beberapa materi dalam buku tersebut yang bisa digunakan
untuk umum seperti grammar, tenses, dan ungkapan-ungkapan yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Buku tersebut juga memiliki kekuatan secara hukum karena
hak ciptanya dilindungi oleh undang-undang. Selain itu, buku Rangkuman Bahasa Inggris SMA telah
memenuhi etika penulisan. Etika penulisan dapat dilihat dari mencantumkan
sumber apabila mengutip atau mengambil materi orang lain, termasuk gambar
apabila kurang jelas hak ciptanya maka harus dikonfirmasi terlebih dahulu. Di
samping itu, penulis juga tidak bisa memasukkan gambar sembarangan walaupun
dari internet, tetap harus menyertakan sumber dan asal usulnya.
Proses pembuatan buku
diawali dengan menetapkan tujuan yang jelas mengenai buku apa yang akan dibuat,
lalu mulai mencari data sambil menyusun bentuk buku dan bagian-bagiannya.
Tujuan penulis sendiri adalah membuat buku rangkuman bahasa inggris SMA yang
sifatnya menunjang pelajaran dan melengkapi materi-materi yang diajarkan di
sekolah. Penulis memperoleh data buku dari materi-materi pelajaran bahasa
Inggris SMA. Dalam hal ini, penulis mengakui tidak terlalu kesulitan dalam
mengumpulkan data karena sudah ada silabus dan kurikulum pelajaran bahsa
Inggris itu sendiri. Selain itu, penulis mengungkapkan bahwa konsep buku yang
akan disusun tidak harus kaku, tetapi fleksibel dan bisa terus berkembang
sambil dikonsultasikan secara berkala kepada penerbit mengenai hal-hal yang
belum jelas, yang perlu ditambahkan atau dikurangi. Secara garis besar, penulis
menerangkan tujuh tahapan dalam menyusun sebuah buku, yakni sebagai berikut.
1. Fiksasi
konsep. Hal ini diperlukan agar jelas seperti apa, untuk apa, dan untuk siapa
buku ditulis.
2. Menyusun
draft buku secara lengkap, dari awal hingga akhir. Tahap ini meliputi proses
mencari data, materi, dan referensi buku yang akan ditulis.
3. Mengajukan
draft buku kepada penerbit. Setelah draft lengkap, maka buku bisa diajukan kepada
penerbit untuk dinilai dan disetujui.
4. Feedback
dari penerbit. Draft yang diajukan tidak serta merta langsung disetujui oleh
penerbit. Draft tersebut harus melewati proses penilaian, perbaikan, dan
revisi. Bentuk feedback itu sendiri
dapat berupa kritikan, saran, dan masukan dari penerbit.
5. Penyetujuan
draft akhir oleh penerbit. Apabila draft telah melalui proses revisi dan telah
sesuai dengan keinginan penerbit, makan draft pun akan disetujui oleh penerbit.
6. Penerbit
mengeluarkan perjanjian penerbitan buku. Pada tahap ini, penulis dan penerbit
sama-sama menandatangani surat perjanjian bahwa buku akan diterbitkan.
7. Penerbitan
buku dan distribusi kepada pembaca. Inilah tahap akhir dari proses penyusunan
buku.
Penulis mengungkapkan
bahwa penyusunan buku Rangkuman Bahasa
Inggris untuk SMA tidak mengacu kepada undang-undang tentang penulisan buku
atau bahan ajar. Hal ini dikarenakan penulis berpendapat bahwa selama tulisan
yang dibuat tidak provokatif (kepada hal-hal yang negatif), tidak berbahaya
dikonsumsi untuk umum, dan menarik untuk dibaca oleh konsumen, buku yang
disusun sah-sah saja untuk diterbitkan. Sampul buku Rangkuman Bahasa Inggris untuk SMA didesain oleh illustrator dari
pihak penerbit bersama penulis buku.
Kesulitan yang ditemui penulis ketika
menyusun buku Rangkuman Bahasa Inggris
untuk SMA adalah kesulitan manyesuaikan jadwal kerja dengan menulis buku.
Apabila tugasnya sehari-hari full
menulis buku dari pagi sampai sore, akan bisa lebih cepat menyelesaikannya.
Lain halnya dengan urusan penerbitan buku. Penulis mengakui bahwa ia tidak
mengalami kesulitan dalam mencari penerbit buku karena penulis sudah terbiasa
menulis di blog dan ketika itu pihak penerbit yang menghubungi penulis untuk
bekerja sama membuat buku. Jadi, setelah konsep bukunya jelas dan telah
disetujui oleh penerbit, maka penulis mulai menyusun buku. Penulis juga
mengungkapkan bahwa hal yang paling berkesan dalam menulis buku adalah saat
bukunya telah diterima dalam bentuk cetak. Ketika menandatangani kontrak bahwa
buku akan diterbitkan dan buku masih dalam bentuk naskah corat-coret yang harus
direvisi, perasaan penulis masih belum tenang. Sebenarnya penulis ditawari
untuk menulis buku rangkuman bahasa inggris untuk SMP setelah buku Rangkuman Bahasa Inggris untuk SMA
selesai. Namun karena kesibukan mengajar semakin padat, maka penulisan buku
untuk SMP ditunda terlebih dahulu.
Penulis mengatakan
bahwa buku akan lebih bagus dilengkapi dengan media penunjang seperti CD
pembelajaran atau poster materi pembelajaran. Penulis sendiri melengkapi dengan
buku saku grammar bahasa Inggris yang
bisa dibawa kemana-mana.
Saran penulis untuk mereka
yang ingin membuat buku adalah sebenarnya menulis buku itu tidak sesulit yang
dibayangkan, hanya membutuhkan kesabaran yang ekstra terutama apabila kita
sendiri yang mengajukan kepada penerbit karena banyak kasus penulis yang
mengajukan buku ke pihak penerbit namun ternyata konsep yang diajukan tidak
sama dengan keinginan penerbit, misalnya menulis novel dewasa namun diajukan
kepada penerbit novel remaja. Biasanya penerbit mempunyai ciri-ciri dan pasar
sendiri dalam menerbitkan buku. Harus kenal dengan karakter tulisan kita dan
kenal dengan penerbitnya juga. Penulis juga mengatakan bahwa cetakan pertama,
cetakan kedua, cetakan ketiga setiap penerbit berbeda. Di penerbit Gagasmedia
sendiri, cetakan pertamanya berjumlah 5000 buah buku, cetakan kedua sebanyak
3000 eksemplar buku, dan cetakan ketiga berjumlah 2000 buku. Jadi makin tinggi
tingkat cetakannya, makin rendah jumlahnya karena melihat pangsa pasar juga.
Akhirnya setelah
melakukan wawancara dengan penulis buku Rangkuman
Bahasa Inggris SMA, kami memperoleh kesimpulan bahwa menulis buku hamper
sama dengan menulis skripsi. Kita harus menetapkan tujuan yang jelas dari awal,
mencari data dan materi, menyusun data tersebut, dan melakukan konsultasi untuk
memperoleh umpan balik bagi skripsi tersebut. Di samping itu, kita juga sangat
perlu memperhatikan etika penulisan dan setelah semua itu dilakukan, buku yang
kita tulis bisa diterbitkan dan didistribusikan kepada konsumen.
Ahmad Arif – Citra Pertiwi Ilham – Fadilla Nuraini
Post a Comment for "Hasil Wawancara dengan penulis buku"