Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami (Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003). Menurut Rogers & D. Lawrence Kincaid dalam pengantar Ilmu komunikasi, komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam (Cangara, 1998: 20).
Menurut Weaver (1949) dalam Ardianto dan Bambang (2007), kominikasi merupakan semua prosedur dimana pikiran seseorang dapat mempengaruhi orang lain, sedangkan menurut Hovland, Hanis dan Kelley (1953) dalam Ardianto dan Bambang (2007), komunikasi merupakan dimana individu (komunikator) menyampaikan pesan biasanya verbal untuk mengubah perilaku individu lain (audiens).
Sedangkan menurut Lasswell (1960), komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa (who?), mengatakan apa (says what?), dengan saluran apa (in which channel?), kepada siapa (to whom?), dengan akibat apa atau hasil apa? (what effect?) (Cangara, 1998: 20). Sedangkan Raymond S. Ross mendefinisikan komunikasi sebagai proses transaksional yang meliputi pemisahan dan pemilihan bersama lambang - lambang secara kognitif, begitu rupa sehingga membantu orang lain untuk mengeluarkan dari pengalamannya sendiri arti atau respons yang sama dengan yang dimaksud sumber (Rakhmat, 2005: 3).
Komunikasi manusia adalah proses melalui mana individu dalam hubunganya, dalam kelompok, dalam organisasi dan dalam masyarakat menciptakan, mengirimkan dan menggunakan informasi untuk mengkoordinasikan lingkunganya dan orang lain (Brent D. Ruben, 1998). Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli mengenai definisi komunikasi, komunikasi adalah suatu proses pengiriman pesan verbal atau non verbal dari komunikator melalui sebuah media kepada komunikan untuk mencapai kesamaan makna.
Menurut Effendy (2003: 33-37) proses komunikasi itu pada hakekatnya adalah proses penyampaian fikiran atau gagasan seseorang pada orang lain, proses komunikasi terbagi dua tahap yaitu:
a. Proses komunikasi secara primer
Yaitu proses penyampaian fikiran seseorang komunikator kepada komunikan yang menggunakan lambang sebagai media. Lambang ini pada umumnya berupa bahasa (verbal symbol) atau bukan bahasa (non verbal symbol), berupa kial atau gesture yang berupa gerak anggota tubuh, gambar, warna dan sebagai nya yang dipadukan penggunaannya demi efektifnya komunikasi.
b. Proses komunikasi secara sekunder
Yaitu proses penyampaian pesan oleh komunikator pada komunikan dengan menggunakan alat, atau sarana sebagai media setelah lambang pada media pertama, komunikasi menggunakan kedua media ini karena komunikan yang di jadikan sasaran komunikasi nya jauh tempatnya atau banyak jumlahnya.
Menurut Effendy (2006: 123-124) dimensi komunikasi internal terdiri dari komunikasi vertikal dan komunikasi horizontal:
a. Komunikasi vertikal (komunikasi dari atas ke bawah atau bawah ke atas) Komunikasi vertikal adalah komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dan dari bawahan kepada pimpinan secara timbale balik, dalam komunikasi vertikal, pimpinan memberikan instruksi petunjuk penjelasan, kepada bawahan, sedangkan bawahan memberikan laporan,saran, pengaduan kepada pimpinan.
b. Komunikasi horizontal (komunikasi ke samping)
Komunikasi horizontal adalah komunikasi secara mendatar,antara anggota staf dengan anggota staf,karyawan sesama karyawan dan sebagainya, berbeda dengan komunikasi vertikal yang sifat nya lebih formal, komunikasi horizontal seringkali berlangsung tidak formal.
Unsur-unsur komunikasi
Menurut Liliweri (2007) menjelaskan bahwa komunikasi sebagai aktifitas memiliki beberapa unsur diantaranya:
1. Pengiriman (sender) atau sumber (resource) yaitu individu, kelompok, atau organisasi yang berperan untuk mengalihkan (transferring) pesan.
2. Encoding, pengalihan gagasan kedalam pesan.
3. Pesan (message), gagasan yang dinyatakan oleh pengirim kepada orang lain
4. Saluran (media), merupakan tempat dimana sumber menyalurkan pesan kepada penerima, misalnya melalui gelombang suara, cahaya atau halaman cetak.
5. Decoding, pengalihan pesan kedalam gagasan
6. Penerima (receiver), individu atau kelompok yang menerima pesan.
7. Umpan balik (feed back), reaksi terhadap pesan.
8. Gangguan (noise), efek internal atau eksternal akibat dari peralihan pesan.
9. Bidang pengalaman (field of experience), bidang atau ruang yang menjadi latar belakang informasi dari pengiriman maupun penerima.
10. Pertukaran makna (shared meaning), bidang atau ruang pertemuan (tumpang tindih) yang tercipta karena kebersamaan.
11. Konteks, situasi, suasana atau lingkungan fisik, non fisik (sosiologos, antropologis, psikologis, politik, ekonomi, dan lain-lain).
Post a Comment for " Pengertian dan unsur-unsur komunikasi"