Laporan POSKESTREN



LAPORAN LUAR GEDUNG
Nama Mahasiswa : Defti Putri P. 0810221099
Mohamad Fikih 0810221107
Tanggal Kegiatan : 2 Juli 2010
Nama Kegiatan : Poskestren ( Pos Kesehatan Pesantren )
Lokasi Kegiatan : Desa Sempuh

I. PENDAHULUAN
I. 1. Definisi
Poskestren adalah salah satu wujud upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) di lingkungan pondok pesantren, dengan prinsip dari, oleh dan untuk warga pesantren, yang mengutamakan pelayanan promotif (peningkatan) dan preventif (pencegahan) tanpa mengabaikan aspek kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan) dengan binaan puskesmas setempat.

I. 2. Tujuan Poskestren
• Meningkatnya pengetahuan warga pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya tentang kesehatan.
• Meningkatnya sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat bagi warga pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya.
• Meningkatnya peran aktif warga pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya dalam penyelenggaran upaya kesehatan.
• Terpenuhinya pelayanan kesehatan dasar bagi warga pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya.
• Mengetahui faktor risiko berbagai masalah kesehatan

I. 3. Sasaran
• Warga pondok pesantren
• Masyarakat di lingkungan pondok pesantren
• Tokoh masyarakat
• Petugas kesehatan

I. 4. Manfaat
 Bagi warga pondok pesantren dan Masyarakat sekitarnya
• Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi, pengetahuan dan pelayanan kesehatan dasar
• Memperoleh bantuan secara profesional dalam pemecahan masalah kesehatan
 Bagi kader Poskestren
• Mendapatkan informasi lebih awal tentang kesehatan
• Dapat mewujudkan aktualisasi dirinya untuk membantu warga pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di lingkungannya
 Bagi Puskesmas
 Dapat mengoptimalkan fungsi puskesmas sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, pusat pelayanan kesehatan strata pertama
 Dapat memfasilitasi warga pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya dalam pemecahan masalah sesuai kondisi setempat

I. 5. Pengelolaan Poskestren
Struktur organisasi minimal terdiri dari:
 Ketua
 Sekretaris
 Bendahara
 Kader Poskestren yang merangkap sebagai anggota
 Kriteria pengelola Poskestren
 Warga pondok dan tokoh masyarakat setempat
 Memiliki semangat pengabdian, berinisiatif tinggi dan mampu memotivasi masyarakat
 Bersedia bekerja sukarela bersama masyarakat

I. 6. Kegiatan Poskestren
Upaya promotif, antara lain:
• Konseling kesehatan
• Penyuluhan kesehatan antara lain: PHBS, penyehatan lingkungan, gizi, penyakit menular, TOGA
• Olahraga teratur
Upaya Preventif, antara lain:
• Pemeriksaan kesehatan berkala
• Penjaringan kesehatan santri
• Kesehatan lingkungan dan kebersihan diri
• Pemberantasan sarang nyamuk
Upaya kuratif, antara lain:
• Pengobatan terbatas
• Rujukan kasus
Upaya rehabilitatif, antara lain:
• Membantu petugas puskesmas untuk mengunjungi dan menindak lanjuti perawatan pasien pasca perawatan di puskesmas atau rumah sakit

I.7 Waktu dan tempat penyelenggaraan
 Rutin atau ditetapkan sesuai kesepakatan bersama
 Pelayanan kesehatan dapat dilaksanakan di ruang tersendiri, baik menggunakan salah satu ruang pondok pesantren atau tempat khusus yang dibangun secara swadaya oleh warga pondok pesantren dan masyarakat sekitar
 Tempat penyelenggaraan sekurang-kurangnya di lengkapi dengan:
 Tempat pemeriksaan
 Tempat konsultasi (gizi,sanitasi, dll)
 Tempat penyimpanan obat


II. HASIL PENGAMATAN KEGIATAN
Dari hasil pengamatan kegiatan penyuluhan PHBS di Pondok Pesantren Nurul Ali, Desa Sempuh, didapatkan:
1. Penyuluhan dilakukan oleh dua orang dokter muda FK UPN yang sedang bertugas di puskesmas Secang I
2. Kegiatan penyuluhan ini dihadiri oleh 23 santri laki-laki dan 24 santri perempuan
3. Penyuluhan ini merupakan salah satu bagian dari program Poskestren yang dilakukan oleh pihak Pondok Pesantren untuk meningkatkan kesadaran warga Pondok Pesantren terhadap kesehatan
4. Pelaksana kegiatan Poskestren terdiri dari sembilan belas orang tenaga kesehatan yang merupakan santri dari pondok pesantren tersebut. Untuk program pengembangan masih kurang petugas kesehatan
5. Pendanaan kegiatan Poskestren ini didapatkan dari dana sosial sebesar seribu rupiah per orang yang diambil dari dana syahriah sebesar lima belas ribu rupiah
6. Tidak adanya lokasi khusus yang digunakan untuk kegiatan Poskestren
7. Tidak adanya program poskestren.
8. Tidak adanya sasaran kegiatan poskestren
9. Tidak tersedianya alat-alat untuk pemeriksaan kesehatan dan tidak tersedia obat-obatan
10. Tidak ada jadwal untuk pelaksanaan poskestren
11. Adanya kegiatan Poskestren berupa penyuluhan yang telah dilakukan sebanyak empat kali
12. Tidak adanya pencatatan kegiatan Poskestren
13. Tidak ada pengawasan oleh puskesmas


III. ANALISA KEGIATAN
III. 1 Kemungkinan Penyebab Masalah
Untuk mencari kemungkinan penyebab masalah berdasarkan metode pendekatan sistem, maka dapat digunakan diagram Fish Bone sebagai berikut:










Gambar 1 Kerangka Pemikiran Pendekatan Sistem



Dengan adanya diagram di atas maka dapat mempermudah dalam menentukan masalah yang timbul. Dimana masalah tersebut terdapat pada output dimana hasil kegiatan tidak sesuai standar minimal. Hal yang penting pada upaya pemecahan masalah adalah kegiatan dalam rangka pemecahan masalah harus sesuai dengan penyebab masalah tersebut, berdasarkan pendekatan sistem masalah dapat terjadi pada input maupun proses.

III. 2 Indikator
Indikator merupakan alat yang paling efektif untuk melakukan monitoring dan evaluasi. Indikator adalah variabel yang menunjukkan/menggambarkan keadaan dan dapat digunakan untuk mengukur terjadinya perubahan (Depkes RI, 2002).
1. Indikator masukan
• Adanya kader
• Adanya sarana Poskestren
• Adanya dukungan pendanaan
• Adanya alat-alat dalam melaksanakan kegiatan Poskestren
2. Indikator proses
• Penyuluhan kesehatan
• Pemanfaatan Poskestren oleh masyarakat dan warga pondok pesantren sebagai tempat pengobatan umum
• Persiapan internal puskesmas
3. Indikator luaran
• Terbentuknya poskestren

Tabel 1. Pengelompokan Analisis Kemungkinan Penyebab Masalah
Tinjauan kegiatan Poskestren dari Faktor Input
INPUT KELEBIHAN KEKURANGAN
MAN • Tersedianya tenaga kesehatan yang terbentuk dari struktur organisasi pesantren • Kurangnya pengetahuan warga pondok pesantren mengenai poskestren dan pentingnya kesehatan
MONEY • Tersedianya anggaran khusus dari pesantren untuk terbentuknya poskestren, namun masih sangat minim
METHODE • Tidak adanya program kegiatan poskestren
MATERIAL • Tidak adanya lokasi khusus untuk poskestren
MACHINE • Tidak tersedianya obat-obatan
• Tidak tersedianya peralatan untuk kegiatan poskestren

Tabel 2. Pengelompokan Analisis Kemungkinan Penyebab Masalah
Rendahnya Cakupan Poskestren dari Faktor Proses
PROSES KELEBIHAN KEKURANGAN
P1
(Perencanaan) • Tidak adanya penjadwalan untuk kegiatan poskestren
• Tidak adanya jadwal koordinasidengan petugas Puskesmas
P2
(Pelaksanaan) • Penyuluhan kesehatan di kawasan pondok pesantren sudah berjalan
• Tidak ada pencatatan kegiatan
P3
(Penilaian, Pengawasan Pengendalian) • Tidak ada pengawasan oleh Puskesmas.
• Tidak ada laporan kegiatan
Lingkungan • Kurangnya kerjasama lintas sektoral antara pesantren dengan puskesmas dalam bidang kesehatan
• Kurangnya kerjasama lintas sektoral antara masyarakat sekitar pesantren dengan pondok pesantren dalam bidang kesehatan



IV. KESIMPULAN DAN SARAN

IV.1 Kesimpulan
a. Setelah melakukan analisis kemungkinan penyebab masalah pada poskestren di Pondok Pesantren Nurul Ali di Desa Sempuh Kecamatan Secang dan setelah melakukan konfirmasi ke Pondok Pesantren tersebut maka didapatkan penyebab masalah yang paling mungkin adalah :
• Tersedianya tenaga kesehatan yang terbentuk dari struktur organisasi pesantren namun masih kurangnya pengetahuan warga pondok pesantren mengenai poskestren dan pentingnya kesehatan.
• Tidak adanya program Poskestren
• Tersedianya anggaran khusus untuk Poskestren namun masih minimal dan belum dapat memenuhi kebutuhan untuk kegiatan Poskestren
• Tidak adanya lokasi khusus
• Tidak adanya alat untuk kegiatan Poskestren

b. Alternatif pemecahan penyebab masalah tersebut ialah :
• Memberikan penyuluhan mengenai kegiatan Poskestren
• Mengadakan rapat pengurus dan kader untuk menentukan program-program Poskestren
• Mengadakan musyawarah santri untuk mengumpulkan dana swadaya pesantren
• Menentukan lokasi khusus untuk kegiatan Poskestren
• Mengumpulkan dana swadaya Poskestren untuk pengadaan alat-alat untuk kegiatan Poskestren


IV.2 Saran
a. Menghimbau Dinas Kesehatan Kab Magelang untuk mengadakan Pelatihan Kader Poskestren
b. Menghimbau kepada Puskesmas Secang I agar melakukan pembinaan dan pemantauan rutin terhadap pelaksanaan kegiatan poskestren.
c. Menghimbau pesantren melakukan pengumpulan dana swadaya kepada warga pondok pesantren untuk menutupi terbatasnya sumber pendanaan poskestren dari anggaran pondok pesantren
d. Menghimbau Pengelola Poskestren agar segera membuat program-program Poskestren agar Poskestren dapat segera berjalan
e. Menghimbau agar lebih banyak lagi kegiatan yang berhubungan dengan Poskestren

Post a Comment for "Laporan POSKESTREN"