Telah dilakukan penelitian tentang pemanfaatan tepung cacing tanah (TCT) sebagai suplemen pakan unggas untuk menggantikan peran antibiotik komersial. Saat ini penggunaan senyawa antibiotik dalam ransum ternak telah menjadi perdebatan sengit oleh para ilmuwan akibat efek buruk yang ditimbulkan tidak hanya bagi ternak tetapi juga bagi konsumen yang mengkonsumsi produk ternak tersebut melalui residu yang ditinggalkan baik pada daging, susu maupun telur.
Berdasarkan penelitian UPT Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia LIPI menunjukkan tepung cacing tanah sebagai suplemen pakan dapat berpotensi digunakan sebagai pengganti antibiotik kimia. tepung cacing berperan ganda dalam proses metabolisme di saluran pencernaan ayam yaitu sebagai antibiotik pencegah berkembangnya bakteri patogen seperti Salmonella sp. dan E. coli serta sebagai pensuplai kebutuhan asam amino yang berfungsi sebagai penyusun bagian daging dalam karkas.Hal ini dikarenakan tepung cacing tanah berperan dalam membantu kerja limfa. Ayam yang terinfeksi penyakit tentunya akan mengalami perubahan adaptasi yaitu pada sistem kekebalan tubuhnya untuk melawan penyakit tersebut, diantaranya adalah berperannya fungsi organ limfa. Kerja organ ini akan lebih tinggi.Pada ternak yang terinfeksi maka ukuran organ limfanya akan lebih besar. tepung cacing dalam hal ini membantu berperan sebagai antibiotik, yaitu menghambat pertumbuhan bakteri patogen Salmonella sp. yang diinfeksikan ke dalam tubuh ternak ayam. menyatakan bahwa konsentrasi optimal tepung cacing tanah untuk menghambat pertumbuhan bakteri adalah 75%. Fungsi usus dalam mencerna dan menyerap makanan dapat terjaga sehingga proses metabolisme dapat berjalan dengan baik. Pada akhirnya pembentukan daging atau karkas juga tidak terganggu walaupun terinfeksi penyakit.
Maka dari itu persentase karkas jika dibandingkan dengan penggunaan antibiotik komersial tidak mengalami perbedaan yang nyata. Pemberian suplemen pakan mengandung tepung cacing tidak memberikan pengaruh negatif terhadap persentase karkas dan organ dalam ayam pedaging
Sumber : Jurnal UPT Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia LIPI
Post a Comment for "Tepung Cacing sebagai Antibiotik Unggas"