Hati adalah salah satu organ vital pada manusia. Letak hati berada di kanan atas rongga perut, di bawah diafragma. Hati merupakan kelenjar terbesar dan organ dalam terbesar pada manusia dengan berat sekitar 2 kg (pada orang dewasa) dan berwarna merah tua. Hati juga disebut liver atau hepar. Dalam sistem ekskresi pada manusia, hati berperan sebagai alat pengeluaran zat sisa metabolisme yang sudah tidak diperlukan lagi oleh tubuh.
1. Anatomi Hati Manusia
Gambar diatas adalah anatomi hati manusia. Gambar kiri adalah tampak depan hati dan gambar kanan adalah tampak belakang hati. Hati terdiri dari dua bagian utama yaitu lobus kiri dan lobus kiri. Namun, jika dilihat lebih lanjut, hati sebenarnya dibagi menjadi empat bagian dengan tambahan lobus kaudatus dan lobus quadratus. Kedua lobus tersebut tersembunyi di belakang hati. Di dalam lobus terdapat banyak sel yang mengandung beberapa enzim. Setiap sel dipisahkan oleh jaringan ikat yang berisi pembuluh darah yang memenuhi hati. Di hati juga terdapat kantung empedu yang berfungsi untuk menyimpan empedu.
Secara histologi, studi tentang anatomi mikroskopik menunjukkan dua tipe sel hati yaitu sel parenkimal dan sel non-parenkimal. 80% dari volume hati terdiri dari sel parenkimal yang sering disebut hepatosit. Sel non-parenkimal mengisi 40% dari total jumlah sel hati namun hanya menempati 6,5% volume hati.
Hepatosit tersusun tidak beraturan dan bercabang-cabang. Di antara sel-sel hepatosit tersebut terdapat ruang endothelial-lined yang disebut sinusoid yang diteruskan ke aliran darah. Sinusoid tersebut terdiri dari sel fagosit dan sel kupffer yang berfungsi untuk merombak sel darah merah dan menghasilkan empedu. Sinusoid tersebut terhubung langsung dengan vena pusat.
2. Fungsi Hati dalam Sistem Ekskresi pada Manusia
Hati termasuk ke dalam sistem ekskresi pada manusia karena hati mengekskresikan getah empedu dan urea. Berikut adalah beberapa fungsi hati yang berkaitan dengan sistem ekskresi pada manusia:
- Menghasilkan getah empedu. Getah empedu adalah getah hasil perombakan sel darah merah. Getah ini terdiri dari dua komponen yaitu garam empedu dan zat warna empedu. Garam empedu ini memiliki manfaat dalam sistem pencernaan pada manusia yaitu untuk mengemulsi lemak. Kemudian getah empedu ini keluar bersama dengan urine dan feses. Zat warna empedu inilah yang membuat feses dan urine kekuningan.
- Menghasilkan urea dan amonia. Urea dan amonia adalah salah satu hasil perombakan protein yang harus dibuang dari tubuh karena beracun. Urea ini akan diserap ke dalam darah, disaring oleh ginjal, lalu keluar dari tubuh bersama urine. Sedangkan amonia akan diikat oleh ornitin kemudian dibawa keluar bersama urin atau dimasukkan ke dalam empedu. Amonia inilah yang akan membuat urin berbau menyengat.
3. Cara Kerja Hati yang Berkaitan dengan Sistem Ekskresi pada Manusia
Karena hati mengekskresikan getah empedu dan urea, maka disini akan dibahas proses pembentukan getah empedu dan urea.
3.1. Proses Pembentukan Getah Empedu
Getah empedu merupakan hasil dari perombakan hemoglobin sel darah merah (eritrosit) yang telah tua. Proses pembentukan getah empedu terjadi di dalam sinusoid yang banyak terdapat di dalam hati. Pertama-tama, hemoglobin dirombak menjadi hemin (kristal), zat besi (Fe), dan globin. Zat besi dan globin disimpan di dalam hati, kemudian dikirim ke sumsum tulang merah untuk membentuk antibodi atau hemoglobin baru. Sedangkan hemin dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin. Kedua zat tersebut kemudian menjadi zat warna empedu yang berwarna hijau biru.
3.2. Proses Pembentukan Urea dan Amonia
Urea terbentuk ketika sel tubuh kelebihan asam amino sehingga mengalami deaminasi. Dalam proses deaminasi, gugus amin (-NH) dipindahkan dari asam amino. Proses ini menghasilkan amonia yang beracun.
Di mitokondria terjadi reaksi pembentukan sitrulin. Amonia (NH4+) beraksi dengan CO2, ATP, dan ADP sehingga menghasilkan karbomoil fosfat (CP). CP bereaksi dengan ornitin dan menghasilkan sitrulin. Sitrulin akan dibawa ke sitosol dan bereaksi dengan aspartat. Kemudian hasil reaksi tersebut pecah menjadi arginin (salah satu asam amino esensial) dan fumarat.
Hati dengan bantuan enzim arginase dan air akan mengubah arginin menjadi ornitin dan urea. Urea akan dibuang melalui ginjal, sedangkan ornitin akan mengikat amonia dan membawanya ke dalam empedu atau dibawa keluar bersamaan dengan urin.
4. Penyakit pada Hati yang Berkaitan dengan Sistem Ekskresi
Berikut adalah beberapa penyakit hati yang berkaitan dengan sistem ekskresi pada manusia.
4.1. Alagille’s Syndrome
Alaggille’s Syndrome adalah suatu kondisi dimana saluran empedu menyempit dan memburuk. Pada umumnya penderita adalah bayi baru lahir.
4.2. Biliary Atresia
Biliary atresia adalah kondisi dimana saluran empedu yang terbentang dari hati ke usus halus terlalu sempit atau bahkan tidak ada sama sekali.
Judul:
Judul | Alamat |
Liver | http://en.wikipedia.org/wiki/Liver |
Sebutkan Fungsi Hati sebagai Organ Ekskresi Manusia | http://tugasekol.blogspot.com/2014/10/sebutkan-fungsi-hati-sebagai-organ-ekskresi-manusia.html |
Hati Alat Ekskresi Manusia | http://www.artikelbiologi.com/2012/07/hati-alat-eksresi-manusia.html |
Bagian-Bagian Hati Manusia Beserta Fungsinya dalam Sistem Ekskresi | http://hedisasrawan.blogspot.com/2014/02/bagian-bagian-hati-manusia-beserta.html |
Fungsi hati Sebagai alat sekresi dan ekskresi | http://www.gerbangilmu.com/2014/10/fungsi-hati-sebagai-alat-sekresi-dan.html |
Kisah Mengharukan Pembentukan Urea dalam Urin | http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2014/04/03/bagaimana-urin-dibentuk-644083.html |
Penyakit Dan Kelainan Pada Organ Hati (Hepar) | http://zonabawah.blogspot.com/2011/08/penyakit-dan-kelainan-pada-organ-hati.html |
Anda bisa request artikel tentang apa saja, kirimkan request Anda ke hedisasrawan@gmail.com
Post a Comment for "Organ Hati dalam Sistem Ekskresi pada Manusia (Artikel Lengkap)"